Kontrak Berjangka S&P 500 Lacak Kenaikan Wall Street untuk Sentuh Tertinggi Dua Minggu

• Sentimen pasar tetap positif di tengah sesi Asia yang lesu, kalender ekonomi yang sepi.
• Kontrak Berjangka S&P 500 tetap menguat setelah ekuitas AS menyambut pendapatan optimis dari Goldman dan Netflix.
• Sejumlah tajuk utama dari Tiongkok dan Rusia juga positif terhadap risiko bahkan jika optimisme yang terinspirasi Kanselir Inggris Hunt memudar di Inggris.

Profil risiko tetap positif selama tiga hari berturut-turut pada Rabu dini hari bahkan ketika kurangnya data/peristiwa besar membatasi pergerakan pasar akhir-akhir ini.

Sementara yang menggambarkan sentimen, Kontrak Berjangka S&P 500 naik hampir 1,0% dalam perdagangan harian untuk menyentuh level tertinggi dua minggu, melacak kenaikan harian kedua Wall Street, sedangkan imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS menambahkan dua basis poin (bp) mendekati angka 4,0% baru-baru ini. Perlu dicatat bahwa Indeks Dolar AS (DXY) tetap berada di dekat 112,00 sementara minyak mentah pulih dari level terendah 12 hari yang dicatat pada hari sebelumnya, naik sebesar 0,55% pada hari ini di dekat $84,15 saat kami menulis berita ini.

Wall Street ditutup dengan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, dipimpin oleh Kontrak Berjangka S&P 500, karena pendapatan optimis dari Goldman Sachs dan Netflix bergabung dengan Lockheed Martin akan membuat para pembeli merasa senang di tengah data AS yang beragam. Meskipun demikian, Produksi Industri AS untuk bulan September membaik tetapi Indeks Pasar Perumahan NAHB untuk bulan Oktober turun, masing-masing sekitar 0,4% MoM dan 38 versus ekspektasi pasar sebesar 0,1% dan 43 sesuai urutan itu.

Di tempat lain, beberapa tajuk utama yang menunjukkan perjuangan tentara Rusia di Ukraina dan kemampuan Kanselir Inggris Jeremy Hunt untuk menangkal masalah resesi tampaknya mendorong optimisme pasar akhir-akhir ini.

Perlu dicatat bahwa Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan sebelumnya pada hari itu, "Sampai saya melihat beberapa bukti kuat bahwa inflasi inti setidaknya telah mencapai puncaknya, belum siap untuk menyatakan jeda dalam kenaikan suku bunga." Dengan ini, harga pasar dalam 94% peluang kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 bp pada bulan November dan membuat para pembeli DXY tetap optimis meskipun ada kelemahan terbaru.

Selanjutnya, data AS lapis kedua, terutama yang berkaitan dengan perumahan, akan bergabung dengan pidato The Fed untuk mengarahkan pergerakan pasar dalam jangka pendek. Yang juga penting adalah angka inflasi dari Inggris, Kanada, dan Eropa.

Baca juga: Di Mana Posisi Inflasi dan Apa yang Diharapkan, Ikhtisar 8 Mata Uang Utama