Back

GBP/JPY mempertahankan kenaikan di sekitar 191,50 setelah data ketenagakerjaan Inggris

  • GBP/JPY menguat setelah rilis data ketenagakerjaan Inggris.
  • Tingkat Pengangguran ILO tetap tidak berubah di 4,4% dalam tiga bulan yang berakhir pada bulan Desember.
  • Yen Jepang terdepresiasi karena meningkatnya optimisme pasar setelah penundaan tarif timbal balik Trump.

GBP/JPY menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut, diperdagangkan di sekitar 191,50 selama awal jam perdagangan Eropa pada hari Selasa. Pasangan mata uang ini menemukan permintaan baru setelah rilis data ketenagakerjaan dari Inggris.

Kantor Statistik Nasional (ONS) melaporkan pada hari Selasa bahwa Tingkat Pengangguran ILO tetap stabil di 4,4% dalam tiga bulan menjelang Desember, sesuai dengan angka sebelumnya. Ekspektasi pasar memperkirakan sedikit kenaikan menjadi 4,5%.

Perubahan Jumlah Klaim, yang menunjukkan jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran, naik sebesar 22 ribu pada bulan Januari, dibandingkan dengan penurunan yang direvisi sebesar 15,1 ribu pada bulan Desember, meleset dari perkiraan 10 ribu. Data Perubahan Ketenagakerjaan untuk bulan Desember berada di 107 ribu dibandingkan dengan 35 ribu pada bulan November.

Pasangan mata uang GBP/JPY juga menguat karena Yen Jepang (JPY) melemah di tengah meningkatnya optimisme pasar akibat penundaan penerapan tarif timbal balik Presiden AS Donald Trump.

Namun, Yen Jepang mungkin akan kembali menguat di tengah meningkatnya sentimen hawkish seputar prospek kebijakan Bank of Japan (BoE), didorong oleh laporan Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang yang kuat dan melebihi ekspektasi.

Pasar kini memprakirakan kenaikan suku bunga tambahan sebesar 37 basis poin oleh Bank of Japan pada tahun 2025, mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun ke level tertinggi sejak April 2010.

Indikator Ekonomi

Tingkat Pengangguran ILO (Triwulan)

Angka Pengangguran ILO yang dirilis oleh Kantor a href="http://www.statistics.gov.uk/" target="_blank" >Statistik Nasional Inggris adalah jumlah pekerja yang menganggur dibagi dengan total tenaga kerja sipil. Angka ini merupakan indikator utama untuk Perekonomian Inggris. Jika angkanya naik, hal ini menunjukkan kurangnya ekspansi dalam pasar tenaga kerja Inggris. Akibatnya, kenaikan angka tersebut menyebabkan melemahnya perekonomian Inggris. Secara umum, penurunan angka ini dianggap sebagai bullish bagi Poundsterling (GBP), sementara kenaikan dianggap sebagai bearish.

Baca lebih lanjut

Rilis terakhir: Sel Feb 18, 2025 07.00

Frekuensi: Bulanan

Aktual: 4.4%

Konsensus: 4.5%

Sebelumnya: 4.4%

Sumber: Office for National Statistics

Tingkat Pengangguran adalah indikator terluas dari pasar tenaga kerja Inggris. Data tersebut disorot oleh media luas, di luar sektor keuangan, memberikan publikasi dampak yang lebih signifikan meskipun publikasinya terlambat. Ini dirilis sekitar enam minggu setelah bulan berakhir. Sementara Bank of England ditugaskan untuk menjaga stabilitas harga, ada korelasi terbalik yang substansial antara pengangguran dan inflasi. Data yang lebih tinggi dari prakiraan cenderung membuat GBP menjadi bearish.

 

EUR/GBP Melemah di Bawah 0,8300 setelah Data Ketenagakerjaan Inggris yang Beragam

Pasangan mata uang EUR/GBP melemah ke dekat 0,8295 selama awal perdagangan sesi Eropa hari Selasa. Pound Sterling (GBP) menguat setelah laporan ketenagakerjaan Inggris. Kemudian pada hari Selasa, para investor akan mengawasi pidato Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey dan Survei ZEW Jerman untuk bulan Februari.
了解更多 Previous

BBNI Naik Lebih dari 3% ke 4.750 di Tengah Pembaruan Informasi seputar Rencana Buyback PT Bank Negara Indonesia

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) diperdagankan di 4.720, naik 3,28% pada saat berita ini ditulis.
了解更多 Next