Back

Harga Emas 1 Gram Antam Mereda setelah Naik ke Rekor Tertinggi

  • Harga emas Antam sedikit mereda di Jumat ini.
  • XAU/USD menunjukkan koreksi meskipun tetap dekat dengan rekor tertinggi.
  • Investor bersiap menghadapi keputusan suku bunga Bank Indonesia.

Harga emas 1 gram Antam di Rp1.965.000 pada hari ini. Harganya sedikit mereda setelah kemarin harga emas dalam berat yang sama mencatatkan rekor tertinggi di Rp1.975.000. Tampaknya aksi beli mereda memasuki hari libur untuk memperingati Wafat Yesus Kristus. Harga emas pada hari Senin pekan ini adalah Rp1.896.000, menunjukkan kenaikan Rp69.000 sampai dengan hari ini. Sedangkan harga emas 10 gram dan 1.000 gram Antam untuk hari ini masing-masing di Rp19.145.000 dan Rp1.905.600.000. Harga-harga di atas belum termasuk pajak PPh 0,25%.

Harga tolok ukur emas dunia, XAU/USD, berada di area $3.327 per ons troy, juga mereda dari rekor tertinggi sepanjang masa di area $3.357 yang diraih kemarin. Koreksi XAU/USD dari tertinggi ke area $3.283 kemarin berada di balik aksi profit-taking dan berita positif dari tarif Trump. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dalam konfrensi pers mengatakan bahwa Trump mengonfirmasi pembicaraan dengan Tiongkok dan berpikir akan mencapai kesepakatan dengan Tiongkok dalam tiga hingga empat minggu ke depan.

Pasar Indonesia akan menghadapi data dan peristiwa pentng pekan depan. Yang paling menonjol adalah Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia (BI) pada Rabu, 23 April 2025. BI pada bulan Maret 2025 mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%, suku bunga deposit fasility di 5,00%, dan suku bunga lending facility di 6,50%.

pertanyaan umum seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

 

NZD/USD Tetap di Bawah 0,6000 Dekat Tertinggi Lima Bulan karena Fokus Kebijakan Perdagangan

NZD/USD diperdagangkan dengan lesu di sekitar 0,5970 selama sesi Asia hari Jumat, bertahan di dekat level tertinggi lima bulan hari Kamis sebesar 0,5979 setelah tujuh hari berturut-turut mengalami kenaikan. Pasangan mata uang ini dapat melihat potensi kenaikan lebih lanjut seiring melemahnya Dolar AS (USD) di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari tarif AS.
了解更多 Previous

USD/CAD Bergerak di Atas 1,3850, Kenaikan Terlihat Terbatas karena Harga Minyak yang Membaik

USD/CAD menghentikan dua hari penurunannya, diperdagangkan di sekitar 1,3860 selama jam perdagangan sesi Asia. Namun, aktivitas pasar diprakirakan akan tetap sepi karena hari libur Jumat Agung.
了解更多 Next