Back
19 Sep 2017
China: Bank Sentral Mempertimbangkan Membuka Sektor Keuangan Untuk Investor Asing - Rabobank
FXStreet - Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, bank sentral China mempertimbangkan untuk membuka sektor keuangan untuk investor asing, catat tim analisis di Rabobank.
Kutipan Utama
"Sementara rincian masih belum diketahui, sumber Bloomberg menunjukkan bahwa usulan PBoC mungkin mencakup izin lembaga keuangan asing untuk mengendalikan usaha patungan China mereka dan dapat menaikkan hak kepemilikan pada bank-bank China dari 25%. Ini bisa menjadi reformasi besar, dan dapat memperlancar hubungan dengan AS, dengan Presiden Trump masih melihat "fair play" dalam investasi luar negeri. Sementara institusi China memiliki akses ke pasar AS, institusi AS selalu dibatasi dalam operasi mereka di China. Ini telah menjadi duri di sisi Trump."
"Tentu saja, pertanyaannya tetap berapa banyak reformasi yang dirumorkan ini akan benar-benar dilaksanakan, dan dalam bentuk apa. Apalagi jika reformasi semacam itu memang sedang dibahas, orang hanya dapat merenungkan apakah ini juga mengarah pada reformasi lain mengenai pembatasan modal dan rezim FX China. Lagi pula, mengapa arus uang masuk jika tidak bisa keluar dari negara ini? Meskipun kami tetap skeptis, reformasi semacam itu bisa memberi dampak yang berarti pada posisi CNY di pasar global, lebih dari keputusan Venezuela baru-baru ini untuk menghindari dolar AS dan harga minyaknya dalam renminbi China."
Kutipan Utama
"Sementara rincian masih belum diketahui, sumber Bloomberg menunjukkan bahwa usulan PBoC mungkin mencakup izin lembaga keuangan asing untuk mengendalikan usaha patungan China mereka dan dapat menaikkan hak kepemilikan pada bank-bank China dari 25%. Ini bisa menjadi reformasi besar, dan dapat memperlancar hubungan dengan AS, dengan Presiden Trump masih melihat "fair play" dalam investasi luar negeri. Sementara institusi China memiliki akses ke pasar AS, institusi AS selalu dibatasi dalam operasi mereka di China. Ini telah menjadi duri di sisi Trump."
"Tentu saja, pertanyaannya tetap berapa banyak reformasi yang dirumorkan ini akan benar-benar dilaksanakan, dan dalam bentuk apa. Apalagi jika reformasi semacam itu memang sedang dibahas, orang hanya dapat merenungkan apakah ini juga mengarah pada reformasi lain mengenai pembatasan modal dan rezim FX China. Lagi pula, mengapa arus uang masuk jika tidak bisa keluar dari negara ini? Meskipun kami tetap skeptis, reformasi semacam itu bisa memberi dampak yang berarti pada posisi CNY di pasar global, lebih dari keputusan Venezuela baru-baru ini untuk menghindari dolar AS dan harga minyaknya dalam renminbi China."