WTI Mencapai Tertinggi Sejak November 2014 di $76,98, Kemudian Mundur

• WTI meraih tertinggi lebih dari enam tahun tepat di bawah $77 saat pembicaraan OPEC+ gagal.
• OPEC+ gagal mencapai kesepakatan, mengabaikan pertemuan yang direncanakan pada hari Senin.
• Rebound dolar AS dan aksi profit-taking memicu koreksi cepat dalam minyak.

WTI (futures di Nymex) mengalami pullback korektif di bawah $76,50, setelah melampaui tertinggi 2018 di $76,90 dalam perjalanan untuk mencapai level-level tertinggi sejak November 2014 di $76,98.

Pendorong utama di balik lonjakan minyak AS yang tak henti-hentinya adalah kegagalan pembicaraan antara OPEC dan sekutunya (OPEC+) yang diadakan pada hari Senin. Aliansi meninggalkan pertemuan setelah kegagalan untuk mencapai kesepakatan pada kebijakan output untuk ketiga kalinya, sehubungan dengan keberatan dari UEA.

UEA keberatan dengan konsensus yang dicapai oleh anggota OPEC+ lainnya untuk meningkatkan output minyak sekitar 2 juta barel per hari (bph) dari Agustus hingga Desember 2021. Kegagalan pembicaraan OPEC+ menyoroti hubungan yang memburuk antara dua anggota intinya, membuat pasar minyak bergulat dengan pasokan yang lebih ketat jika dibandingkan dengan pertumbuhan permintaan yang diharapkan.

Namun, koreksi cepat dalam emas hitam terjadi setelah harga menghadapi penolakan di ambang $77. Investor menganggapnya sebagai alasan untuk melakukan profit-taking, mengingat kenaikan baru-baru ini. Selain itu, permintaan dolar AS yang bangkit kembali secara keseluruhan juga membantu memicu pullback harga WTI dari puncak multi-tahun.

Catatan berikutnya untuk pasar minyak tetap IMP Jasa ISM AS dan dampaknya terhadap dolar, yang pada akhirnya mempengaruhi WTI dalam denominasi USD. Selanjutnya, sentimen di Wall Street akan diawasi dengan ketat karena pasar penuh kembali pada Selasa ini.